Focuskaltim.id, Penajam – Kepala Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Penajam Paser Utara (PPU), Mulyono, mengajak para petani di wilayahnya untuk mulai beralih dari penggunaan pupuk kimia ke pupuk organik dalam upaya menjaga kesehatan tanah dan hasil pertanian yang lebih berkualitas.
Melalui serangkaian penyuluhan yang dilaksanakan oleh DKP PPU, Mulyono menekankan bahwa meskipun proses penggunaan pupuk organik memerlukan waktu yang lebih lama dibandingkan pupuk kimia, dampak jangka panjangnya jauh lebih baik, terutama bagi kelestarian lingkungan dan kesehatan konsumen.
“Sekarang banyak tersedia pupuk cair dan organik, meskipun prosesnya lebih lambat dibandingkan pupuk kimia,” ujar Mulyono.
Ia mengakui bahwa salah satu tantangan utama dalam mengajak petani beralih ke pupuk organik adalah ketidaksabaran melihat hasil yang lebih lambat.
Mulyono menjelaskan bahwa pupuk kimia sering kali menawarkan hasil yang cepat, di mana perubahan pada tanaman bisa terlihat dalam waktu 2-3 hari. Namun, menurutnya, penggunaan pupuk kimia dalam jangka panjang dapat berdampak negatif pada kualitas tanah dan produk pertanian.
Oleh karena itu, ia mendorong petani untuk mempertimbangkan manfaat jangka panjang dari pupuk organik, yang meskipun memakan waktu hingga 2-3 tahun untuk menunjukkan hasil yang signifikan, tetap lebih aman dan berkelanjutan.
“Jika pupuk kimia bisa menunjukkan hasil dalam 2-3 hari, pupuk organik bisa memakan waktu 2-3 tahun. Tapi begitu beralih ke organik, tidak boleh kembali lagi ke kimia,” tegas Mulyono.
Imbauan untuk tidak kembali menggunakan pupuk kimia setelah beralih ke pupuk organik menjadi bagian dari strategi DKP PPU dalam menjaga kualitas pertanian di wilayah tersebut.
Menurut Mulyono, penggunaan pupuk organik tidak hanya lebih ramah lingkungan, tetapi juga mampu meningkatkan kualitas hasil panen yang lebih sehat dan aman dikonsumsi oleh masyarakat. Hal ini sangat relevan, mengingat PPU kini berperan sebagai salah satu penyangga pangan bagi Ibu Kota Nusantara (IKN). (*)