Focuskaltim.id, Penajam – Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) terus menjalankan program bantuan pangan bagi balita yang membutuhkan perhatian khusus dalam hal pemenuhan gizi.
Distribusi bantuan dijadwalkan untuk Kecamatan Waru, yang menjadi prioritas utama dalam rangkaian penyaluran bantuan ke seluruh wilayah di PPU. Setelah Waru, distribusi akan dilanjutkan ke Kecamatan Babulu.
Program ini merupakan langkah strategis yang diambil oleh pemerintah daerah dalam upaya meningkatkan status gizi balita di wilayah yang tersebar di seluruh PPU. Kepala Seksi Kerawanan Pangan Dinas Ketahanan Pangan (DKP) PPU, Sri Harijanto, menjelaskan bahwa pemberian bantuan dilakukan secara bertahap sesuai jadwal yang telah ditetapkan sebelumnya.
“Jadi, hari ini sifatnya hanya untuk dropping bantuan terlebih dahulu ke Kecamatan Waru, lalu rencana selanjutnya adalah ke wilayah Babulu,” kata Sri Harijanto, menegaskan bahwa distribusi ini merupakan bagian awal dari serangkaian kegiatan yang telah disiapkan oleh DKP untuk memastikan kebutuhan pangan balita di PPU terpenuhi.
Sri juga menambahkan bahwa koordinasi dengan Puskesmas setempat sangat penting dalam pelaksanaan distribusi bantuan ini. Setelah bantuan diterima di kecamatan, Puskesmas akan bertanggung jawab mengatur jadwal pembagian kepada para balita yang telah terdaftar. Proses ini dijalankan dengan cermat agar pembagian bantuan dapat dilakukan secara merata dan tepat waktu.
“Nantinya, mereka akan mengatur jadwal pembagian kepada balita, dan pasca pemberian bantuan ini, kami menunggu jadwal dari teman-teman Puskesmas,” lanjutnya.
Sistem distribusi yang disusun secara bertahap ini bertujuan untuk memastikan bantuan sampai ke tangan yang benar-benar membutuhkan, terutama balita yang telah terdata sebelumnya. DKP bekerja sama dengan Puskesmas dan pihak kelurahan untuk memastikan bahwa tidak ada balita yang terlewatkan dalam proses ini.
Selain itu, DKP juga menunggu laporan dari Puskesmas terkait pelaksanaan di lapangan, guna memantau efektivitas distribusi dan dampaknya terhadap gizi anak-anak. (*)