Focuskaltim.id, Penajam – Memasuki masa tanam kedua yang akan berlangsung hingga Maret 2025, Dinas Pertanian (Dispertan) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) bersama Unit Pelaksana Teknis Pekerjaan Umum (UPT PU) mulai mengantisipasi potensi banjir yang bisa mengganggu produktivitas pertanian.
Sebagai bentuk langkah preventif, Dispertan PPU menggencarkan edukasi kepada para petani dan mengajak kelompok tani untuk melakukan gotong royong dalam membersihkan saluran air.
Masa tanam kedua ini berlangsung dari Oktober 2024 hingga Maret 2025, sebuah periode yang krusial mengingat perubahan cuaca yang sering kali tidak dapat diprediksi.
Kepala Dispertan PPU, Andi Teraso, menegaskan bahwa pihaknya telah bekerja sama dengan UPT PU untuk memastikan bahwa saluran air ke lahan pertanian tetap lancar, sehingga risiko banjir yang bisa merusak hasil pertanian dapat diminimalisir.
“Iya benar sekali ini masuk masa tanam kedua, nanti sampai Oktober dan Maret 2025 itu masuk tanam kedua,” ujar Andi Teraso ketika diwawancarai.
Ia menambahkan bahwa antisipasi terhadap banjir telah direncanakan dengan matang, terutama dalam upaya menjaga kelancaran aliran air. Salah satu langkah yang diambil adalah melibatkan kelompok tani untuk secara rutin membersihkan saluran irigasi di wilayah pertanian.
Dengan demikian, aliran air ke sawah tidak akan terhambat, meskipun curah hujan tinggi dapat memicu kenaikan debit air di beberapa titik.
“Masa tanam kedua untuk mitigasi banjir tetap kita ada antisipasi, juga bekerjasama dengan teman-teman UPT PU,” lanjutnya.
Menurut Andi, hingga saat ini belum ada laporan dari masyarakat mengenai potensi banjir yang signifikan. Hal ini tidak lepas dari gerakan gotong royong yang secara rutin dilakukan oleh kelompok tani di berbagai desa.
Edukasi mengenai pentingnya menjaga saluran air terus digalakkan oleh Dispertan PPU, sehingga petani tidak terlalu khawatir dengan ancaman banjir yang kerap menjadi masalah di musim penghujan.
“Alhamdulillah sampai saat ini belum ada penyampaian dari masyarakat untuk potensi banjir, karena kita senantiasa menggerakkan teman-teman kelompok tani untuk jangan terlalu banyak khawatir,” pungkas Andi. (Adv)