Nasional

BMKG Melakukan Operasi Modifikasi Cuaca 24 jam di Wilayah IKN Nusantara Jelang HUT Kemerdekaan RI dan Mengklaim Mengurangi Kejadian Hujan Hingga 97%.

×

BMKG Melakukan Operasi Modifikasi Cuaca 24 jam di Wilayah IKN Nusantara Jelang HUT Kemerdekaan RI dan Mengklaim Mengurangi Kejadian Hujan Hingga 97%.

Sebarkan artikel ini
Suasana senja di Ibu Kota Negara di penghujung Juli 2024(IST)

Focuskaltim.id, Jakarta – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melakukan operasi modifikasi cuaca (OMC) 24 jam di wilayah Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara jelang HUT ke-79 Kemerdekaan RI dan mengklaim mengurangi kejadian hujan hingga 97%.

Plt Deputi Bidang Modifikasi Cuaca BMKG, Tri Handoko Seto, menjelaskan bahwa terdapat tiga pesawat yang digunakan dalam melakukan proses modifikasi cuaca ini.

“Ada tiga pesawat, yaitu 1 unit Casa 212 – 200 milik TNI Angkatan Udara dan 2 unit Cessna Caravan 208B milik PT Smart Cakrawala Aviation yang digunakan untuk mencegat awan hujan masuk di kawasan IKN yang diterbangkan dari Samarinda dan Balikpapan,” jelasnya, dikutip dari keterangan resmi pada Selasa (6/8/2024).

Baca Juga :  Harta Karun RI Emas 60 Ton Ada di Laut Aceh, Ini Buktinya

BMKG sebagai pelaksana OMC kemudian berperan dalam menentukan awan dan titik koordinat untuk penyemaian awan dengan bahan semai NaCl maupun CaO. Setelahnya, bahan semai diangkut dengan pesawat milik TNI AU dan PT Smart Cakrawala Aviation untuk ditabur secara manual di atas awan target.

Seto menjelaskan bahwa sebenarnya saat ini sebagian besar wilayah RI memasuki musim kemarau. Namun, IKN dinilai unik karena merupakan daerah yang mengalami hujan sepanjang tahun. Oleh sebab itu, wilayah IKN normalnya mengalami kemarau basah.

Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto, mengatakan bahwa berdasarkan data normal curah hujan selama 30 tahun, yakni 1991-2020, pola hujan IKN memiliki karakteristik intensitas >150 mm/bulan yang terjadi sepanjang tahun.

Baca Juga :  Nomor Kontak Palsu di Google Maps adalah Penipuan, Bukan Peretasan

“Sementara disebut musim kemarau apabila jumlah curah hujan dalam satu dasarian kurang dari 50 milimeter dan diikuti oleh dua dasarian berikutnya. Nah, karena di IKN hujan terjadi sepanjang tahun makanya operasi modifikasi cuaca ini perlu digelar untuk mendukung percepatan pembangunan seluruh proyek,” pungkasnya.

Sumber:Bisniscom

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *