Focuskaltim.id, Penajam – Memasuki penghujung tahun, realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) tahun ini telah mencapai 49,87 persen hingga bulan Oktober kemarin
Dengan sisa waktu dua bulan lebih, Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) PPU optimistis dapat mempercepat penyerapan anggaran hingga mencapai target minimal 95 persen di akhir tahun.
Kepala BKAD PPU, Muhajir, menegaskan bahwa pihaknya telah melakukan berbagai langkah intensif, termasuk meningkatkan koordinasi dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) serta mengadakan sesi coaching clinic untuk membantu menyelesaikan berbagai kendala teknis yang masih dihadapi.
“Saat ini, kita sudah mencapai realisasi 49,87 persen dari APBD. Ini adalah pencapaian hingga bulan Oktober, dan kita terus mendorong percepatan realisasi anggaran, termasuk berkoordinasi dengan beberapa OPD untuk mendorong percepatan realisasi, terutama dari proyek yang masih berjalan,” jelas Muhajir.
Ia menekankan bahwa BKAD fokus memaksimalkan penggunaan anggaran dalam dua bulan terakhir ini dengan memantau ketat setiap program dan proyek yang berjalan.
Menurut Muhajir, sisa waktu dua bulan atau sekitar 12,5 minggu menjadi tantangan bagi seluruh jajaran pemerintah daerah untuk meningkatkan serapan anggaran. BKAD terus melakukan evaluasi berkala terhadap perkembangan setiap proyek, sambil memastikan bahwa kendala-kendala teknis di lapangan dapat segera diatasi.
“Kita juga memperhatikan waktu yang tersisa, yaitu sekitar 2 bulan lebih, atau tepatnya 12,5 minggu untuk mengejar target realisasi yang dipatok sekitar 95%. Kami berharap realisasi anggaran tahun ini bisa mencapai minimal 95 persen,” kata Muhajir dengan nada optimis.
BKAD pun telah menggelar berbagai kegiatan intensif untuk membantu OPD dan unit terkait dalam menyelesaikan kendala teknis yang menghambat realisasi anggaran.
Salah satu langkah konkret yang dilakukan adalah melalui coaching clinic, yang digelar untuk memberikan bimbingan teknis langsung kepada setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).
“Upaya-upaya terus dilakukan untuk mendorong setiap SKPD agar kendala teknis dapat diatasi,” kata Muhajir.
Ia menjelaskan bahwa kegiatan coaching clinic ini membantu para kepala SKPD mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi di lapangan dan mencarikan solusi praktis agar realisasi anggaran berjalan lebih lancar.
Lebih lanjut, Muhajir mengakui bahwa upaya mengejar target realisasi ini membutuhkan koordinasi erat dan langkah-langkah responsif dari seluruh jajaran pemerintah daerah.
Melalui coaching clinic, BKAD tidak hanya membantu mengidentifikasi kendala, tetapi juga memberikan panduan teknis agar setiap OPD bisa melaksanakan program-program mereka sesuai waktu yang ditentukan.
“Kita sudah melakukan berbagai langkah, termasuk melakukan coaching clinic, di mana kita kumpulkan semua SKPD dan mengevaluasi kendala-kendala yang dihadapi. Kita bantu menyelesaikannya satu per satu agar realisasi proyek dapat dipacu,” tegasnya. (Adv)