Focuskaltim.id, Penajam – Dinas Pertanian (Distan) Penajam Paser Utara (PPU) menghadapi tantangan dalam mencapai target Indeks Pertanaman (IP) 2,5 yang ditetapkan secara nasional.
Kepala Bidang (Kabid) Tanaman Pangan dan Hortikultura Distan PPU, Gunawan mengungkapkan bahwa keterlambatan masa tanam menjadi kendala utama.
“Secara nasional kita diminta menaikkan IP dari 1,7 menjadi 2,5. Namun, dari posisi tanam saat ini, kemungkinan besar target tersebut sulit tercapai,” kata Gunawan, Kamis (03/4/2025).
Gunawan menjelaskan bahwa perubahan pola tanam dari dua menjadi tiga musim tanam per tahun turut mempengaruhi pencapaian target.
Selain itu, kebiasaan petani yang menunda pengolahan lahan setelah panen, terutama selama bulan Ramadan, juga menjadi faktor penghambat.
Menurutnya, mundurnya musim tanam tahun ini akan berdampak pada musim panen yang juga mengalami keterlambatan. Berdasarkan proyeksinya, musim panen raya diperkirakan akan bergeser sekitar 2-3 minggu lebih lambat dari biasanya.
“Saat ini, target tanam di Maret sekitar 2.500 hektare, tapi baru tercapai dua hektare. Saya optimistis di April bisa dikejar, tapi dampaknya adalah musim tanam ketiga tidak dapat terlaksana,” katanya.
Ia menambahkan, kurangnya fasilitas pengering gabah di beberapa desa juga menjadi kendala bagi petani dalam mengelola hasil panen.
Selain itu, menyusutnya lahan baku sawah disebabkan oleh marakanya alih fungsi lahan pertanian ataupun tidak maksimalnya daerah irigasi dalam mengairi area persawahan, juga menjadi faktor pendukung tidak terpenuhinya target tanam.
“Memang ada beberapa desa yang belum memiliki fasilitas pengering gabah sehingga jika tidak tergabung dalam Perpadi mita bakal bantu memfasilitasi alat pengering,” jelasnya. (*)